Rabu, 30 Desember 2009

Kultum

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Pertama tama mari kita panjatkan Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan nikmat-NYA kepada kita sehingga kita masih diberikan umur panjang hingga saat ini dan dipertemukan dalam kesempatan kali ini.

Sholawat serta salam senantiasa kita berikan selalu kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawakan umat manusia sebuah ajaran yang memberikan keselamatan yaitu agama islam

Shalat khususnya tahajjud ternyata tidak hanya membuat pelakunya mendapatkan tempat istimewa di hadapan Pencipta Alam ini, melainkan juga meningkatkan kekebalan tubuh dan mengusir penyakit.

Pernahkah Anda berpikir kenapa setiap hari kita mesti berdoa? Mungkin ada yang manjawab ini adalah kewajiban kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Namun, semua yang kita anggap sebagai tanggung jawab, juga kewajiban ternyata memiliki pengaruh positif buat hidup kita sendiri. Anda mungkin tidak sadar kalau kepatuhan-kepatuhan kita terhadap ritual keagamaan semisal shalat serta bentuk ritual lainnya memiliki pengaruh bagi meningkatnya sistem kekebalan tubuh kita.

Ambil contoh misalnya shalat tahajjud. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh dosen fakultas tarbiyah dan guru besar program pascasarjana dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Mohammad Sholeh, M.Pd., PNI membuktikan bahwa shalat tahajjud yang dijalankan dengan gerakan tepat, rutin, dan tentu saja dengan tulus iklhas bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh..

Bagi kaum muslim, shalat tahajjud bukanlah sembahyang wajib. Karenanya tidak banyak yang melakukan sembahyang ini sampai berhari-hari dan terus menerus. Dalam riwayat Abu Daud dan At Turmudzy diceritakan, Ali r.a pernah berkata: “Shalat witir itu tidak diharuskan sebagaimana shalat fardhu, tetapi Rasulullah saw selalu mengerjakannya serta bersabda: “Sesungguhnya Allah itu witir (ganjil,yakni esa) dan suka pada witir maka shalat witirlah kamu sekalian wahai Ahlul Qur’an”

Kebiasaan melakukan sembahyang ini bermula ketika menjelang kenabian Nabi Muhammad SAW. Waktu itu sang Nabi sedang gundah gulana. Sebagai seorang yang saleh dan berhati bersih, pria tengah baya ini merasakan betapa mundurnya kehidupan moral di Mekah waktu itu.

Maka, di suatu malam, Muhammad menyendiri dan merenungkan semua hal yang menimpa dirinya dan tanah kelahirannya. Tengah malam sampai menjelang pagi, Muhammad merasakan benar-benar kesedihan yang mendalam sekaligus berpasrah pada Sang Pencipta mau diapakan dirinya dan tempat kelahirannnya.

Saat itulah, kemudian muncul pesan dari malaikat Jibril yang sampai sekarang dikenal sebagai wahyu pertama dalam kitabsuci Al quran. Lalu di malam-malam selanjutnya, Nabi sering melakukan kegiatan menyendiri ini sebagai sebuah kegiatan yang intinya mau mengatakan bahwa beliau hanyalah manusia biasa. Tiada yang dapat dilakukannya kecuali hanya karena pertolongan dari Allah.

Memang banyak ulama menyebutkan kalau shalat bisa memperbaiki akhlak. Tapi, bagaimanakah semua itu berlangsung?

Ternyata dari 51 siswa, 23 orang hanya sanggup bertahan menjalankan shalat tahajjud selama sebulan..Sampai akhirnya, tinggal 19 siswa saja yang sanggup bertahan melakukan shalat tahjjud selama dua bulan.

Kesembilan belas orang ini menurut Sholeh mengalami perubahan secara mendasar. Meningkatnya kekebalan tubuh inilah yang memungkinkan seseorang akan sulit kena penyakit dari yang sekedar infeksi sampai kanker. Dengan mengukur kadar hormon kortisol (glukokortikoid alami utama yang dikeluarkn korteks adrenal. Meningkatnya hormon ini akan disertai dengan meningkatnya kandungan serotonin, epinefrin dan endorfin. Hormon-hormon ini adalah hormon yang membuat kita menjadi tenang dan merasa tenteram.

Sebaliknya, tingkat acetylcholine pada kesembilan belas orang ini menurun. Acetylcholine adalah ester asam asetat dari kolin. Bila bahan kimia ini meningkat, pertanda orang sedang stress. Akibat lanjutannya orang akan mudah marah, cemas, dan khawatir. Stress juga ditandai bila kandungan vasopressin atau hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus (bagian otak) meningkat.

Bila tingkat vasopressin ini tinggi dan menumpuk terus menerus, daya tahan tubuh orang akan menurun. Orang akan mudah kena kanker. Jadi, sekarang ini kalau orang bicara bahwa shalat bisa memperbaiki tingkat moral seseorang, ada alasan yang bisa dikemukakan dengan sangat masuk akal. Dengan shalat yang benar, dijalani tulus dan pasrah, serta rutin akan membuat fisik maupun psikis seseorang sehat. Ketenangan hati, pikiran, dan ketentraman jiwa akan menjadi status dasar mereka yang rajin shalat. Orang bisa berpikir logis, matang, dan benar-benar masuk akal. Orang menjadi tahu diri dan tidak seenaknya.Selain itu, penyakit fisik akan enggan mampir dan mengidap ke tubuh mereka yang rajin shalat. Karena sistem kekebalan tubuhnya meningkat pesat.

“Dirikanlah shalat dari condong matahari sampai gelap malam dan Quran fajar (shalat subuh), sesungguhnya Quran fajar itu dipersaksikan. Pada malam hari hendaklah engkau bertahajjud sebagai tambahan untuk engkau, mudah-mudahan Maha Pemeliharamu mengangkat engkau ke tempat yang terpuji” (Al Quran surat Al Israa’ ayat 78-79).

Demikian yang sedikit ini dari saya semoga memberi manfaat untuk hadirin semua. Mohon maaf bila ada salah kata karena kebenaran hanya milik ALLAH.

Wa Billahi Taufiq Wal Hidayah

Wassalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger

jalan terbaik

    tentang Blog INi

    Umat akhir zaman

    cOmmEnT heRe


    ShoutMix chat widget